Kamis, 16 Januari 2014

KENYAMANAN THERMAL


REKAYASA THERMAL BANGUNAN(Minggu 2)

PENGERTIAN KENYAMANAN THERMALKenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia, bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar arsitekturnya atau kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap lingkungan thermalnya.
ASHERE (1989), mendefinisikan kenyamanan thermal sebagai suatu pemikiran dimana kepuasan didapati. Oleh karena itu, kenyamanan adalah suatu pemikiran mengenai persamaan empiric. Meskipun digunakan untuk mengartikan tanggapan tubuh, kenyamanan thermal merupakan kepuasan yang dialami oleh manusia yang menerima suatu keadaan thermal, keadaan ini alami baik secara sadar ataupun tidak sadar. Pemikiran suhu netral atau suhu tertentu yang sesuai untuk seseorang dinilai agak kurang tepat karena nilai kenyamanan bukan merupakan nilai yang pasti dan selalu berbeda bagi setiap individu.benda-benda di sekitar arsAda tiga pemaknaan kenyamanan thermal menurut Peter Hoppe2.a)     Pendekatan thermophysiologicalb)     Pendekatan  heat balance (keseimbangan panas)c)     Pendekatan psikologis.
Kenyamanan thermal sebagai proses thermophisiological, menganggap bahwa nyaman dan tidaknya lingkungan thermal akan tergantung pada menyala dan matinya signal syarat reseptor thermal yang terdapat di kulit dan otak.
Pendekatan heat balance (keseimbangan panas), kenyamanan thermal dicapai bila aliran panas keadaan dari badan manusia seimbang dan temperatur kulit serta tingkat berkeringat badan ada dalam range nyaman.
Pendekatan psikologis, kenyamanan thermal adalah kondisi pikiran yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan thermalnya.
Di antara tiga pemaknaan tersebut, pemaknaan berdasarkan pada pendekatan psikologis lebih banyak digunakan oleh pakar pada bidang ini.
Prinsip dari kenyamanan thermal sendiri yaitu terciptanya keseimbangan antara suhu tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya. Karena jika suhu tubuh manusia dengan lingkungannya memiliki perbedaan suhu yang signifikan maka akan terjadi ketidaknyamanan yang diwujudkan melalui kepanasan atau kedinginan yang dialami oleh tubuh.Keseimbangan suhu tubuh manusia rata-rata adalah 37º C. Faktor-faktor alami yang dirasakan manusia akan merasa nyaman dengan lingkungannya secara sadar ataupun tidak sadar yang disebut daerah nyaman (comfort zone).
  Georg Lippsmeier dalam buku Bangunan Tropis, daerah iklim tropis lembap berada disekitar khatulistiwa sampai sekitar 15º utara dan selatan. Indonesia berada dalam daerah tropis lembap ini, dengan ciri-ciri antara lain:
a)      Kelembapan udara yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun. Kelembapan udara rata-rata adalah 80%, akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 pagi dan minimum pukul 14.00. kelembapan ini hampir sama untuk dataran rendah, temperatur rata-rata sekitar 32º C. Makin tinggi letak suatu tempat terhadap permukaan laut, maka temperatur udara akan berkurang rata-rata 0,6º C untuk kenaikan 100 m.
b)     Curah hujan yang tinggi dengan rata-rata 1500-2500 mm/tahun.
c)      Radiasi matahari global horizontal rata-rata harian adalah 400 watt/m², dan tidak banyak berbeda sepanjang tahun.
d)     Keadaan langit pada umumnya selalu berawan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENYAMANANGeorg Lippsmeier menjelaskan faktor-faktor (persyaratan) yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kemampuan mental dan fisik penghuni yaitu :a.      Radiasi matahari
b.      Pantulan dan penyerapan
c.      Temperatur dan perubahan temperatur
d.      Kelembapan udara
e.      Gerakan udara
Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi matahari yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Jarak terpendek adalah radiasi vertikal. Secara teoritis, insolasi tertinggi akan sampai di permukaan bumi tegak lurus yaitu antara tropis cancer dan capricorn. Namun hal ini tidak akan mempertimbangkan sekumpulan faktor yang menyebabkan fluktuasi. Pengaruh radiasi pada suatu tempat tertentu dapat ditentukan terutama oleh :a.      Durasi radiasi
b.      Intensitas
c.      Sudut jatuh
Durasi harian penyinaran matahari tergantung pada :a.      Musim
b.      Garis lintang geografis tempat pengamatan
c.      Destiny awan
Intensitas matahari ditentukan oleh :a.      Energi radiasi absolut
b.      Hilangnya energi pada atmosfir
c.      Sudut jatuh pada bidang yang disinari
d.      Penyebaran radiasi
Thermal Comfort dapat diperoleh dengan cara mengendalikan atau mengatasi hal-hal berikut :
1.      Sumber panas (pembakaran karbohidrat dalam makanan, suhu udara, radiasi matahari)
2.      Kelembapan
3.      Angin
4.      Radiasi panas sumber
Untuk meningkatkan comfort salah satunya adalah dengan teknologi passive cooling melalui :
a.      Penambahan shading untuk mengatasi sinar langsung
b.      Insulasi panas untuk radiasi yang menembus
c.      Permukaan sebagai diffuser untuk radiasi tidak langsung
d.      Vegetasi, atap dengan ventilasi utuk konveksi
e.      Untuk permukaan tanah yang tidak menyerap panas dipakai sistem lantai panggung (mengatasi radiasi dari tanah)
STANDART KENYAMANAN THERMAL            Perbandingan hasil pengukuran dengan standar kenyamanan thermal1.      Kecepatan udara
-        Lippsmeier menyatakan bahwa patokan untuk kecepatan angin ialah
·        0,25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara
·        0,25-0,5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa·        1,0-1,5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan·        Diatas 1,5 m/s tidak menyenangkan2.      Suhu
-        Menyatakan daerah kenyamanan thermal pada bangunan yang dikondisikan untuk orang Indonesia yaitu :
·        Sejuk nyaman, antara suhu efektif 20,8º C – 22,8º C
·        Nyaman optimal, antara suhu efektif 22,8º C -25,8º C
·        Hangat nyaman, antara suhu efektif 25,8º C – 27,1º C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar